Al Ghazali
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali
<p>Jurnal Al Ghazali adalah Jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAINU Purworejo. Jurnal ini fokus pada studi kajian kritis Pendidikan Islam dan Studi Islam, yang terbit dua kali setahun. Redaksi menerima tulisan mengenai kajian kritis Pendidikan Islam dan Studi Islam dalam bentuk artikel ilmiah, hasil penelitian. Pengelola menyambut baik kontribusi dalam bentuk artikel dari para ilmuwan, peneliti, profesional, dan mahasiswa dalam disiplin ilmu Pendidikan Islam dan studi Islam untuk dipublikasikan melalui seleksi. Tulisan dikirimkan melalui menu make submmission atau <a href="https://www.ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/user/register">links ini</a> dan disesuai dengan template jurnal yang dapat di donwload di menu samping halaman jurnal atau <a href="https://docs.google.com/uc?export=download&id=1mXqe5dUKokIJPMl-2wS0a8hqBNXcBqNy">links ini</a>. Redaksi berhak menyunting tanpa mengurangi maksud tulisan.</p>en-US[email protected] (Al Ghazali)[email protected] (Siti Khusniyati Sururiyah)Sun, 01 Jun 2025 14:51:15 +0000OJS 3.1.1.2http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60NILAI JATI DIRI MUSLIM DALAM PENDIDIKAN ISLAM: ANALISIS MUSASHI DI VAGABOND VOL. 29
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/740
<p><em>In Islamic education, Muslim identity is built based on the principles of monotheism, worship, morals, and muamalah that shape a person's character as a servant of Allah and a caliph on earth. However, in the modern era, many individuals experience an identity crisis due to the influence of popular culture and social change. One way to understand the journey of searching for identity is through an analysis of characters in popular literature and media. Therefore, this study analyzes the character of Musashi Miyamoto in the Vagabond manga Volume 29 to identify its relevance to the concept of Muslim identity from the perspective of Islamic education. This study uses a qualitative method with a text analysis approach, where data are collected through a literature review of the Vagabond manga and relevant Islamic education references. The results of the study show that Musashi's journey reflects several main principles in Islamic education. In terms of monotheism, his search for the meaning of life is in line with the awareness of the existence and purpose of humans as servants of Allah. In terms of worship, his struggle to control himself and be disciplined can be linked to the concept of worship in Islam which forms discipline and submission to Divine rules. Musashi's morals develop from an angry figure to a wiser person, showing the journey towards moral perfection as emphasized in Islam. Meanwhile, in terms of muamalah, Musashi's interactions with various characters in the story illustrate the principles of justice, responsibility, and mutual respect which are also the core teachings of Islam in social life. In conclusion, although Vagabond is set in Japanese culture and is based on samurai philosophy, the values contained in it are in harmony with the concept of Muslim identity in Islamic education. This study shows that popular literature can be a reflective medium in understanding Islamic values, as well as providing insight into the development of Islamic-based character education</em></p>Satria Kharimul Qolbi, Dinda Amanda Ainun Nuzul, Muhamad Sidqi Maulana, Dimas Chairil Prasetyo, Ario Rumi Setya Wibawa
##submission.copyrightStatement##
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/740Sun, 01 Jun 2025 00:00:00 +0000INTERNALISASI NILAI ISLAM MELALUI PEMBELAJARAN PAI DALAM PEMBENTUKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SD MUHAMMADIYAH 1 MAGETAN
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/749
<p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>This study aims to describe the implementation of Islamic values internalization in Islamic Religious Education (PAI) as a strategy for shaping student character according to the Profile of Pancasila Students at SD Muhammadiyah 1 Magetan. The research uses a descriptive qualitative method, with data collected through observation, interviews, and documentation. The findings show that Islamic values are integrated into both intramural and extracurricular PAI subjects such as Al-Islam, Qur’an Hadith, Arabic Language, Tahfidz, Iqro’, and Kemuhammadiyahan. Character values such as piety, independence, mutual cooperation, global diversity, critical thinking, and creativity are internalized through teaching, habituation, and teacaher role modeling. Key supporting factors include the Islamic school culture and collaborative support from the academic community. Challenges include the new principal’s adaptation to the Merdeka Curriculum, limited teacher understanding of differentiated instruction, and a continued focus on cognitive-based learning. The study recommends strengthening collaboration between school and home, and enhancing teacher competence in implementing meaningful and transformative learning aligned with Islamic and Pancasila values.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>Islamic Religious Education, Islamic Values, Pancasila Student Profile, Internalization, Character</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi internalisasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai strategi pembentukan karakter siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila di SD Muhammadiyah 1 Magetan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam diintegrasikan ke dalam pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler PAI seperti Al-Islam, Qur’an Hadis, Bahasa Arab, Tahfidz, Iqro’, dan Kemuhammadiyahan. Nilai-nilai karakter seperti ketakwaan, kemandirian, gotong royong, kebinekaan global, bernalar kritis, dan kreativitas diinternalisasikan melalui kegiatan pembelajaran, pembiasaan, serta keteladanan guru. Faktor pendukung utama dalam proses ini adalah budaya Islami di lingkungan sekolah serta dukungan dari seluruh civitas akademika. Adapun tantangan yang dihadapi meliputi adaptasi kepala sekolah baru terhadap Kurikulum Merdeka, keterbatasan pemahaman guru terhadap diferensiasi pembelajaran, dan masih dominannya pembelajaran yang berorientasi pada ranah kognitif. Penelitian ini merekomendasikan penguatan sinergi antara sekolah dan keluarga serta peningkatan kapasitas guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yang bermakna dan transformatif sesuai nilai Islam dan Pancasila.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> Pendidikan Agama Islam, Nilai Islam, Profil Pelajar Pancasila, Internalisasi, Karakter</em></p>Hamzah Faris Nashiruddin, Afga Sidiq Rifai
##submission.copyrightStatement##
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/749Wed, 04 Jun 2025 00:00:00 +0000MODERASI BERAGAMA DALAM HADIS: ANALISIS KONTEN HADIS DALAM BUKU AJAR PAI SEKOLAH DASAR
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/747
<p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong><em>(This article aims to discuss the analysis of religious moderation hadith in the content of PAI BP Elementary School textbooks. The method used in this study is the content analysis method. Based on the content analysis of the PAI BP SD textbooks, it was found that the hadith content in the PAI BP SD textbooks in Pekanbaru has not been distributed across classes, semesters, and across all PAI dimensions. The majority of the hadiths contained in the PAI BP SD textbooks already have conformity with the principles of religious moderation, especially the principles of tolerance (tasamuh), uprightness (I’tidal) and the principle of equality (musawah). This can be seen from the 28 hadith contents, 20 hadiths contain the principles of religious moderation and 8 hadiths are not related to the principles of religious moderation because they are related to the internal of Islam. Thus, the distribution and selection of hadiths containing the principles of religious moderation need attention.</em></strong></p> <p><em> </em></p> <p><strong>Keywords : </strong><em> Hadith, Religious Moderation, Textbooks</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong><em>(</em></strong><em>Artikel ini bertujuan untuk membahas analisis hadis moderasi beragama dalam konten buku ajar PAI BP Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode analisis konten. Berdasarkan analisis konten terhadap buku ajar PAI BP SD, maka ditemukan bahwa konten hadis dalam buku ajar PAI BP SD di Pekanbaru ini belum terdistribusi di seluruh kelas, semester, dan di seluruh dimensi PAI. Mayoritas Hadis-hadis yang terdapat dalam buku ajar PAI BP SD sudah memiliki kesesuaian dengan prinsip-prinsip moderasi beragama terutama prinsip toleran (tasamuh), tegak lurus (I’tidal) dan prinsip kesetaraan (musawah). Hal ini dapat dilihat dari 28 konten hadis tersebut, 20 hadis memuat prinsip-prinsp moderasi beragama dan 8 hadis tidak berkaitan dengan prinsip-prinsip moderasi beragama karena berkaitan dengan internum agama Islam. Dengan demikian pendistribusian dan penseleksian hadis yang mengandung prinsip-prinsip moderasi beragama perlu mendapat perhatian.</em></p> <p> </p> <p>Key word : <em>Hadis, Moderasi Beragama, Buku Ajar</em></p>Yuliharti Abbas, Devi Arisanti
##submission.copyrightStatement##
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/747Sun, 15 Jun 2025 00:00:00 +0000MEMBANGUN REPUTASI MADRASAH MELALUI TRANSFORMASI INTERNAL DAN EKSPANSI EKSTERNAL (STUDI DI MTs N 5 SRAGEN DAN DI MTs MA’ARIF KEDAWUNG SRAGEN)
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/746
<p><em>Madrasah sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam dihadapkan pada tantangan untuk tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga membangun dan memperkuat citra positif di tengah persaingan antar lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi peningkatan citra yang diterapkan oleh MTsN 5 Sragen dan MTs Maarif NU Kedawung, khususnya melalui upaya internal dan eksternal. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana pembenahan internal dan kegiatan eksternal dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap madrasah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari pimpinan madrasah, guru, staf, serta siswa yang terlibat langsung dalam proses peningkatan citra lembaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi internal meliputi pembenahan sarana prasarana, peningkatan semangat siswa untuk berprestasi, dan penguatan etos kerja tenaga pendidik. Sedangkan strategi eksternal melibatkan keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, promosi madrasah melalui media lokal, dan kerja sama dengan institusi pendidikan lain serta yayasan. Implementasi kedua strategi ini secara simultan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperluas jangkauan madrasah dalam merekrut peserta didik baru. Penelitian ini menegaskan pentingnya sinergi antara pembenahan internal dan keterlibatan eksternal dalam membangun citra madrasah yang kompetitif dan berdaya saing tinggi.</em></p>Kusnah Kustanto, Mulyoto Mulyoto, A. Mufrod Teguh Mulyo
##submission.copyrightStatement##
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/746Thu, 19 Jun 2025 00:00:00 +0000PENGEMBANGAN KURIKULUM PERSPEKTIF IBNU RUSYD TERHADAP MATERI ADAB KEPADA GURU
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/759
<p><em>Penelitian ini membahas pengembangan kurikulum pendidikan Islam dengan fokus pada materi adab kepada guru berdasarkan perspektif Ibnu Rusyd. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya revitalisasi nilai-nilai adab dalam dunia pendidikan, khususnya hubungan antara murid dan guru yang akhir-akhir ini mengalami degradasi. Ibnu Rusyd, sebagai salah satu pemikir besar Islam, menekankan urgensi adab dan etika dalam proses pembelajaran, menempatkan guru sebagai figur sentral dalam pembentukan karakter dan intelektualitas peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kepustakaan dengan pendekatan analisis deskriptif terhadap karya-karya Ibnu Rusyd dan literatur terkait pengembangan kurikulum serta adab kepada guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi pemikiran Ibnu Rusyd ke dalam kurikulum dapat memperkuat internalisasi nilai adab kepada guru melalui perumusan tujuan, materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi yang relevan. Implikasi dari pengembangan kurikulum ini diharapkan mampu membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan menghormati guru sebagai pilar utama pendidikan Islam. </em></p>M. Azzam Bachtiar, Nanda Dwi Prastiwi, Azka Fayruza Tsaqiva, Muhamad Zacky Ramadhani, Syaefudin Achmad
##submission.copyrightStatement##
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/759Wed, 25 Jun 2025 07:44:11 +0000