INTERNALISASI NILAI ISLAM MELALUI PEMBELAJARAN PAI DALAM PEMBENTUKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DI SD MUHAMMADIYAH 1 MAGETAN
Abstract
Abstract
This study aims to describe the implementation of Islamic values internalization in Islamic Religious Education (PAI) as a strategy for shaping student character according to the Profile of Pancasila Students at SD Muhammadiyah 1 Magetan. The research uses a descriptive qualitative method, with data collected through observation, interviews, and documentation. The findings show that Islamic values are integrated into both intramural and extracurricular PAI subjects such as Al-Islam, Qur’an Hadith, Arabic Language, Tahfidz, Iqro’, and Kemuhammadiyahan. Character values such as piety, independence, mutual cooperation, global diversity, critical thinking, and creativity are internalized through teaching, habituation, and teacaher role modeling. Key supporting factors include the Islamic school culture and collaborative support from the academic community. Challenges include the new principal’s adaptation to the Merdeka Curriculum, limited teacher understanding of differentiated instruction, and a continued focus on cognitive-based learning. The study recommends strengthening collaboration between school and home, and enhancing teacher competence in implementing meaningful and transformative learning aligned with Islamic and Pancasila values.
Keywords: Islamic Religious Education, Islamic Values, Pancasila Student Profile, Internalization, Character
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi internalisasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai strategi pembentukan karakter siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila di SD Muhammadiyah 1 Magetan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam diintegrasikan ke dalam pembelajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler PAI seperti Al-Islam, Qur’an Hadis, Bahasa Arab, Tahfidz, Iqro’, dan Kemuhammadiyahan. Nilai-nilai karakter seperti ketakwaan, kemandirian, gotong royong, kebinekaan global, bernalar kritis, dan kreativitas diinternalisasikan melalui kegiatan pembelajaran, pembiasaan, serta keteladanan guru. Faktor pendukung utama dalam proses ini adalah budaya Islami di lingkungan sekolah serta dukungan dari seluruh civitas akademika. Adapun tantangan yang dihadapi meliputi adaptasi kepala sekolah baru terhadap Kurikulum Merdeka, keterbatasan pemahaman guru terhadap diferensiasi pembelajaran, dan masih dominannya pembelajaran yang berorientasi pada ranah kognitif. Penelitian ini merekomendasikan penguatan sinergi antara sekolah dan keluarga serta peningkatan kapasitas guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yang bermakna dan transformatif sesuai nilai Islam dan Pancasila.
Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Nilai Islam, Profil Pelajar Pancasila, Internalisasi, Karakter
References
Agustiawan, H., & Puspitasari, E. D. (2019). Pembentukan karakter siswa melalui literasi sains. Symposium of Biology Education (Symbion), 2, 2073–281.
Al-Attas, S. M. N. (1993). Islam and secularism. Kuala Lumpur, Malaysia: International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC).
Al-Ghazali, A. H. M. (2005). Deliverance from error and the beginning of guidance. Kuala Lumpur, Malaysia: Islamic Book Trust.
Anggraini, Y. (2020). Pendidikan karakter dalam profil pelajar Pancasila.
Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Edukasi.
Anwar, S. (2018). Pendidikan Islam dalam membangun karakter bangsa di era milenial. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 233–247.
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan. (2021). Kurikulum Merdeka: Panduan untuk guru. Jakarta, Indonesia: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Firdaus Syafi’i. (2022). Merdeka belajar: Sekolah penggerak. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar. Jakarta, Indonesia: Kemdikbud.
Firdianti, A. (2018). Implementasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Metro, Indonesia: IAI Agus Salim Metro.
Kaufman, C., Perlman, R., & Speciner, M. (1995). Network security: Private communication in a public world. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Kemendikbud. (2022). Kurikulum Merdeka: Konsep dan implementasi. Jakarta, Indonesia: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2021). Pedoman Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Jakarta, Indonesia: Kemendikbudristek.
Maulana, I. (2022). Integrasi pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter pelajar Pancasila. Jurnal Pendidikan Karakter, 7(3), 23–39.
Muhaimin. (2018). Paradigma pendidikan Islam: Upaya mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah. Jakarta, Indonesia: RajaGrafindo Persada. Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung,
Indonesia: PT Remaja Rosdakarya.
Rohman, M., & Sari, R. (2021). Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan Islam di sekolah dasar. Jurnal Studi Keislaman, 10(1), 67–80.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian pendidikan: Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung, Indonesia: Alfabeta.
Tilaar, H. A. R. (2012). Membangun pendidikan karakter dalam masyarakat multikultural. Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta.
Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st century skills: Learning for life in our times.
San Francisco, CA: Jossey-Bass.
UNESCO. (2015). World trends in freedom of expression and media development – Special digital focus 2015. Paris, France: UNESCO Documents.
Zuhdi, A. (2021). Studi Al-Qur'an. Surabaya, Indonesia: UIN Sunan Ampel Press.