TRADISI ISLAM NUSANTARA SEBAGAI CERMIN MODERASI ISLAM MAYSARAKAT NU KABUPATEN TEMANGGUNG

  • Hafif Hafif INISNU Temanggung

Abstract

Islam Nusantara merupakan model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran

Islam yang dikemas melalui pertimbangan budaya atau tradisi yang berkembang di wilayah Asia Tenggara (tetapi kajian ini dibatasi pada Indonesia), sehingga mencerminkan identitas Islam yang bernuansa metodologis. Identitas ini ketika disosialisasikan di kalangan umat Islam, khususnya para pemikirnya direspons dengan tanggapan yang kontroversial: ada yang menolak identitas Islam Nusantara itu karena Islam itu hanya satu, yaitu Islam yang diajarkan oleh Nabi. Sebaliknya, banyak pemikir Islam yang menerima identitas Islam Mujamil Qomar 199 el Harakah Vol.17 No.2 Tahun 2015 Nusantara itu. Bagi mereka, Islam hanya satu itu benar secara substantif, tetapi ekpresinya beragam sekali, termasuk Islam Nusantara. Islam ini ditampilkan (dipikirkan, dipahami dan diamalkan) melalui pendekatan kultural. Hasilnya melahirkan model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang ramah, moderat, inklusif, toleran, cinta damai, harmonis, dan menghargai keberagaman. Keberagamaan Islam demikian ini terjadi lantaran perjumpaan Islam dengan budaya (tradisi) lokal, khususnya Jawa, yang biasa disebut akulturasi budaya. Nyadran adalah  Islam Indonesia patut menjadi contoh cara berislam yang demikian. Model Islam yang serba menyejukkan ini perlu dipublikasikan secara internasional dan diharapkan mampu menggugurkan persepsi dunia bahwa Islam itu penuh kekerasan. 

Published
2022-08-09
How to Cite
Hafif, H. (2022). TRADISI ISLAM NUSANTARA SEBAGAI CERMIN MODERASI ISLAM MAYSARAKAT NU KABUPATEN TEMANGGUNG. Al Ghazali, 5(1), 30-37. https://doi.org/10.52484/al_ghazali.v5i1.276